Kamis, 12 November 2009

lagi niat bikin Cerpen....

PENYESALAN SELALU DATANG TERLAMBAT

“maap..kita putus aja ya..”tulis Aya ragu dalam layar handphone nya.

Saat itu juga Aya menangis di tengah salah satu pusat perbelanjaan karena keputusannya diiyakan oleh sang penerima sms itu.

Sebulan kemudian….

“yaaa…aio brangkat..”baca Aya di sms yg dikirim sahabatnya.

Aya mulai beranjak menaiki motornya setelah membaca sms itu. Kemudian meluncur ke rumah Nini sahabatnya. Sesampainya drumah Nini didapatinya Nini sudah berdiri di depan pinti gerbang.

“Yaaa…gmn kBrmu..??msH sembab aja..hehe”goda Nini yang Cuma dijwab senyum oleh Aya. Kemudian mereka berdua meluncur ke kampus dengan cepatnya karena takut terlambat.

Suasana kampus yang ramai tak menghilangkan focus Aya mencari sosok Koko.Aya tidak berani bertanya ke Nini soal keberadaan Koko karena sahabatnya ini tidak suka pada Koko. Mata Aya mencari-cari sosok Koko yang sudah sebulan ini tak ditemuinya. Ada rasa kangen menyelimuti dada Aya.Orang yang dulu setiap saat mengisi hari-hari Aya.

“Haiii…kalian bareng ta..”sapa Uti ,sahabat Aya juga yang dijawab anggukan oleh Aya dan Nini dan mulailah mereka ngobrol-ngobrol soal tugas-tugas kampus.

“Buset dah..tgs2 semester ini emng dikit..tapi susah-susah..nyebelin..mana dosenna nakutin smua..”keluh Nini yang diiyakan oleh kedua sahabatnya. Mereka larut dalam percakapan soal tugas Manajemen Risiko yang dosennya menakutkan itu.

Selama kuliah hari ini Aya ga focus. Pikirannya beberapa hari ini terpusat pada kejadian sebulan lalu.Penyesalan selalu terjadi belakangan. Dia pengen memperbaiki semuanya.

“yaa..??”bisik Nini yang mengagetkan Aya yang sedang ngelamun.

“eh..knp..??hehe..”jawab Aya tergagap.

“kamu knp buu..?aneh gt…mikirin Koko ya..”tanyanya.

Aya terdiam sejenak yang kemudian dikagetkan lagi oleh pertanyaan yang sama oleh Nini.

“heee..og tau Ni..??gtw nie..rasanya kangen..”ratap Aya.

Pertanyaan Nini membuka tabir perasaan Aya yang menyesal karena keputusan bodohnya yang diambil saat mereka bertiga sedang jalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan di kota mereka. Nini hanya bisa menasehati bahwa ga ada gunanya menyesali keputusan itu, karena menurutnya dan Uti keputusan itu sudah benar.

“huffhhhhh…susah bener nglupain rasa itu…aq bisa apa ya..??hummm..”

Aya mulai memikirkan untuk berbuat sesuatu. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk megirim sms ke Koko untuk minta balikan.

“malemm..”tulisnya di sms pertamanya.

“malem juga…ada apa?”bunyi balasan sms Aya.

Perbincangan dalam sms berlanjut hingga Aya mengutarakan niat untuk meminta Koko balikan lagi. Tapi ternyata ajakan itu ditolak oleh Koko. Saking kagetnya Aya menerima kenyataan dia sampai menelepon Koko untuk memastikan bahwa yang membalas sms nya memang Koko. Dan memang Koko yang membalas smsnya. Shock berat dan tak percaya.

Mata Aya sembab karena semalaman menangis. Badannya lemah tak berdaya. Malas merayapi tubuhnya.Dia enggan bangun dari ranjangnya.Masih saja dia memikirkan alas an kenapa Koko menolak ajakannya semalam.

“Mau brangkat jam brp buu”didapatnya sms dari Uti yang dibalas dengan malasnya oleh Aya.

“huffff…malas kuliah aq…haaahhhh….”balasnya.

“loh..knp…ayolahhhh…hari ini kuliahnya berat lo..sayang kl bolos..”jawaban Uti yang akhirnya membuat Aya bangun dan segera bersiap kekampus.

“Haiiii….knp km yaaa…??”Tanya Uti saat mereka bertemu yang dijawab senyum oleh Aya.

Seharian Aya hanya diam mengikuti perkuliahan yang dianggapnya membosankan hari itu.Nini dan Uti Cuma bisa diam melihat sahabatnya yang kelihatan aneh itu. Mereka menunggu sampai Aya bercerita dengan sendirinya.

Aya masih belum siap menceritakan kesedihannya ke kedua sahabatnya itu.Dia takut akan kelihatan bodoh dan takut akan menangis di depan kedua sahabatnya itu.

Beberapa hari kemudian…

Kesedihan Aya masih saja ada. Susah menghilangkan rasa patah hati itu. Meman bener kata orang, penyakit hati itu lama sembuhnya. Disaat kesedihan yang masih menyerang Aya, dia mendapat gossip yang tambah menyakitkan. Ditambah status friendster Koko yang berubah jadi married. Berbagai pertanyaan muncul di benak AYa. Tapi dia tak kuasa bertanya ke Koko langsung. Dia membiarkan perasaannya berlarut-larut.

“yaaaa…tw kabar terbaru soal Koko..??”Tanya Nini pelan

“kabar apa,,??”Tanya Aya pura-pura tak tahu.

“Kata anak2..Koko naksir adik tingkat…dasar cowok..cepet bgt ya dapet yang baruu…keliatan tu yaaa…kalo dia cowok yang gampang jatuh cinta”ceritanya panjang lebar.

“Oh..itu…mana urus aq ni..bukan sp2 aq jg..”jawab Aya sok tegar.

“Bener Ay…ga usah pikirin dia lagi…ga penting..!!!”jawabnya lagi yang dibalas senyum oleh Aya

“Eh..ada tugas Risiko ga?”Aya mencoba mengganti topic pembicaraan.

Berita yang dibawa Nini itu masih melekat jelas di pikiran Aya. Kesedihan yang ingin dilupakannya itu kembali merayapi hatinya. Luka hatinya yang belum kering tergores lagi. Hal ini membuat Aya memberanika diri untuk melakukan sesuatu. Aya kembali menghubungi Koko LAGI.

“Hai..”awalan yang dipikir Aya cukup baik.

“hai jg..”bunyi balasan sms Aya.

“Wah..yang baru jadian..slamat ya..”pancing Aya.

Aya mulai berharap bahwa Koko akan berkata kalo statusnya itu bohong.tapi ternyata..

“Makasih ya…doakan langgeng..”baca Aya saat handphone bordering tanda sms masuk.

Kaki Aya melemas saat membaca balasan itu. Perkiraan bahwa Koko masih menyanyanginya sirna.Air mata Aya mulai menetes tak tertahan. Dan akhirnya Aya tau alas an Koko menolaknya.

2 komentar:

  1. pengen moco ghe tp ra sabar kpn2 yaa...
    nek blog ku wis jarang update...isine poto2 ra jelas...hehehehe

    BalasHapus
  2. ra sabara??ayoo dibaca sekarangg...hhaha

    BalasHapus